LAPORAN
OBSERVASI KERUSAKAN
SETU
SETIA BUDI
DISUSUN
OLEH :
1. ANDIANI DINI PUTRI (10513877)
2. ANISA
DWI SEPTIANA (11513070)
3. HASNA
PUTRI ANGGRAINI (13513977)
4. HILDA
AZKIYA MAWARDYYA (14513121)
5. LAILIA
TRI PUTRIATI
6. MAISARAH
PUTRIYANDRI A (15513242)
7. SYIFA
WARDHANI (18513774)
8. ZAHARA
SAFITRI (19513648)
KELAS
: 1PA09
UNIVERSITAS
GUNADARMA
LAPORAN
HASIL PENGAMATAN
I.
1. Pengamatan : Waduk Setia
Budi
2. Lokasi Pengamatan : Waduk Setia Budi Jakarta Selatan
3. Waktu Pengamatan : Rabu, 12 Maret 20014
4. Pengamat : Anggota Kelompok
5. Informan
1. PHL
: Indra
2. Kuli
Waduk : Sugeng
II.
Tujuan :
1. Mengetahui
apa itu setu atau waduk
2. Mengetahui
data-data tentang waduk Setia Budi.
3. Mengetahui
kerusakan-kerusakan dan penyebab pada waduk Setia Budi.
III.
Peralatan :
1. 1
Buku
2. 1
Kamera
3. 1
Alat perekam suara ( HP )
IV.
Hasil Pengamatan :
1. Waduk
Setia Budi di dirikan pada tahun 1973, namun waduk Setia Budi diresmikan pada
masa pemerintahan Megawati Soekarno Putri.
2. Awalnya
waduk Setia Budi merupakan proyek percontohan pemprov DKI Jakarta yang memiliki
fungsi untuk menampung air dan pengolahan limbah. Seiring bertambahnya waktu,
waduk ditambah fungsikan sebagai pengendali banjir, terutama untuk wilayah
Jakarta Pusat.
3. Pintu
air Setia Budi Timur memiliki luas area + 4 hektar dan luas area
basement 109 Ha.
4. Selain
menampung air limpahan, baik air hujan maupun air sungai yang melewati kawasan
tersebut, waduk Setia Budi juga berfungsi sebagai pemisah sampah dan linbah
cair lainnya yang berasal dari kawasan pemukiman di wilayah Menteng, Kuningan,
dan kelurahan Setia Budi, serta kawasan perkantoran di Jalan Rasuna Said.
5. Aerator
(mesin pengolah limbah) selalu dalam keadaan menyala, karena banyaknya sampah
dan selain dengan mesin aerator petugas juga ikut turun tangan membersihkan
sampah dengan menggunakan sampan bambu setidaknya dua hari sekali.
6. Air
dari waduk Setia Budi ini dapat sewaktu-waktu dialirkan langsung menuju Banjil
Kanal Barat (BKB) yang berada diseberang waduk tersebut.
7. Kondisi
sekitar waduk tidak terawat, seperti tumpukan tanah serta sampah-sampah di
conveyor-conveyor (alat pengangkat sampah yang sudah di screening di waduk)
serta beberapa peralatan ruangan kontrol yang telah usang. Namun demikian, para
operator siap berjaga-jaga seharian penuh untuk menjaga waduk sedalam + 3 meter dalam kondisi aman, jika terjadi
hujan deras di Jakarta.
8. Terlihat
sepanjang kurang lebih 10 meter jalan setapak yang berada tepian waduk amblas
dan tergerus air, disebabkan karena hujan deras yang mengguyur Ibukota.
9. Debit
air yang masuk ke waduk Setia Budi setiap harinya pada musim kemarau yaitu +
2,5 meter. Jika ketinggian air + 2,5 meter, akan digunakan 2 pompa untuk
mengelola air limbah masyarakat, namun saat intensitas hujan yang tinggi, debit
air yang masuk ke waduk bisa mencapai 3 meter (batas maksimal debit air di
waduk Setia Budi ) oleh karena itu akana digunakan 7 pompa air untuk mengelola
air limbah tersebut. Pompa digunakan setiap 2 hari sekali.
10. Pintu
air Setia Budi Barat memiliki luas area 7 Ha.
11. Petugas
operator waduk Setia Budi berjumlah 6 orang, dengan 3 orang adalah PNS, dan 3
orang lainnya yaitu PHL (Pekerja Harian Lepas) .
12. Waduk
Setia Budi terdiri dari 2 bagian, yaitu timur dan barat.
13. Waduk
Setia Budi Timur didirikan pada tahun 1973 dengan 3 unit pompa dan mendapatkan
tambahan 3 unit pompa pada tahun 2004.
14. Waduk
ini dikelola oleh Pemda.
15. Pada
proses pengolahan limbah tersebut, air yang masuk ke waduk akan dipisahkan dari
sampahnya melalui alat screen, dimana sampah diangkat melalui conveyor dan
ditampung ke dalam bak.
16. Setelah
sampah tertampung banyak di bak, lalu diangkut ke Bantar Gebang, setidaknya
setiap 1 minggu.
17. 1
pompa dapat mengelola air limbah 1,7 m perdetik.
18. Waduk
yang mempunyai habitat diantaranya ikan lele ini mempunyai kedalaman lumpur
hampir setengah dari kedalaman air (1,5 meter).
19. Limbah
di sini berasal dari rumah tangga maupun perkantoran yang ada dikawasan Rasuna
Said, Jakarta sehingga waduk berbau busuk dan berwarnw keruh.
KERUSAKAN
PADA WADUK :
1. Karena
banyaknya masyarakat yang membuang limbah sampah maupun cair ke waduk.
2. Curah
hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan daerah waduk longsor.
3. Kiriman
air beserta limbah sampah ke waduk dari berbagai daerah.
4. Rusaknya
peralatan pengangkut sampah, sehingga sampah dapat dengan mudah masuk ke daerah
waduk, dan tidak adanya perawatan mengenai alat-alat yang berada di waduk.
Potret Kerusakaan Waduk Setia Budi.
- Kerusakan Waduk Setiabudi Barat
·
Kerusakan Waduk Setiabudi Timur