Jumat, 23 Oktober 2015

Tugas Blog 1 : Psikologi Manajemen

A.   Psikologi Manajemen
·         Sejarah Psikologi Manajemen
            Pada awalnya psikologi manajemen merupakan dua bidang ilmu yang terpisah, yaitu psikologi dan manajemen. Untuk menjamin kesuksesan suatu organisasi diperlukan pemahaman yang baik terhadap teori manajemen guna mendorong efektivitas dan efisiensi kerja atau profesionalisme manajemen. Hal ini disebabkan manajemen merupakan kombinasi antara ilmu dan seni. Awalnya konsep manajemen digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, kemudian timbul pemikiran bahwa akal manusia dapat memenuhi kebutuhan itu secara lebih efektif lagi, setelah itu dibutuhkan modal untuk mendanai alat yang akan membantu dalam meningkatkan efektifitas. Maka, sejak zaman revolusi industri, tiga modal kerja yang utama adalah SDA (Sumber Daya Alam), SDU (Uang) dan SDM (Manusia), dan ilmu manajemen pun berkisar pada upaya untuk mengoptimalkan kinerja antar ketiga modal kerja itu.
            Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting, karena ilmu psikologi yang memang berpusat pada manusia, yang mampu mengintervensi atau mengolah berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.


·         Definisi Psikologi Manajemen
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan (semua orang, barang, keadaan dan kejadian sekitarnya).
Manajemen adalah merupakan proses pemberian bimbingan, pimpinan, pengaturan, pengendalian, pemberian fasilitas lainnya yang merupakan proses kegairahan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Jadi psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur atau memanage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun.

B.   Komunikasi
            Komunikasi adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka.
           Komunikasi juga merupakan penyampaian informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain.



Terdapat 2 macam komunikasi, yaitu ;
1.      Komunikasi Internal
Merupakan proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, komunikasi antar pribadi ataupun komunikasi kelompok.
2.      Komunikasi Eksternal
Komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar, komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari pada pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang  dianggap sangat penting saja.

            Keberlangsungan organisasi bergantung pada kemampuan manajemen untuk menerima, mengirimkan dan menindak lanjuti informasi. Proses komunikasi menghubungkan orang – orang dalam organisasi. Informasi mengintegrasikan aktivitas – aktivitas intenal dari organisasi. Di New Hope Comunication suatu metode komunikasi yang unik dijelaskan dalam kotak andalan hakimnya. Metode ini digunakan untuk memperoleh pengetahuan mengenai apa yang dipikirkan karyawan yang mungkin berharga bagi seorang manajer dalam memodifikasi sistem kompensasi.

C.   Mempengaruhi Perilaku
a.   Menurut Norman Barry, pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
b.   Menurut Albert R. Roberts & Gilbert, pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
c.  Menurut  M. Suyanto, pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu.
               Sedangkan perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luarserta tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya.
Faktor – factor yang mempengaruhi perilaku :
a.       Faktor Internal
Meliputi ras / keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, intelegensi, kepribadian.
b.      Faktor Eksternal
Meliputi pendidikan, kebudayaan, lingkungan, dan agama.

D.   Kekuasaan


            Kekuasaan adalah kemampuan untuk membuat seseorang melakukan sesuatu yang anda inginkan atau menyebabkan sesuatu terjadi berdasarkan cara yang anda inginkan. Kekuasaan merupakan kenyataan dalam organisasi.
            Menurut Max Weber, kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauan sendiri dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu.
            Menurut Mirriam Budiardjo kekuasaan adalah  kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa hingga tingkah laku itu sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu. Sedangkan menurut Ossip Flechtheim kekuasaan ialah keseluruhan dari kemampuan, hubungan-hubungan dan proses-proses yang menghasilkan ketaatan dari pihak lain ,untuk tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh pemegang kekuasaan.
            Ossip K. Flechtheim membedakan dua macam kekuasaan politik, yaitu:
a.       Bagian dari kekuasaan sosial yang (khususnya) terwujud dalam negara (kekuasaan negara atau state power), seperti lembaga – lembaga pemerintahan; DPR, Presiden dan sebagainya.
b.      Bagian dari kekuasaan sosial yang ditujukan kepada negara.

Terdapat 6 Macam Kekuasaan :
1.   Legitimate Power (kekuasaan sah), yakni kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin sebagai hasil dari posisinya dalam suatu organisasi atau lembaga. Kekuasaan yang memberi otoritas atau wewenang (authority) kepada seorang pemimpin untuk memberi perintah, yang harus didengar dan dipatuhi oleh anak buahnya. Bisa berupa kekuasaan seorang jenderal terhadap para prajuritnya, seorang kepala sekolah terhadap guru-guru yang dipimpinnya, ataupun seorang pemimpin perusahaan terhadap karyawannya.
2.   Coercive Power (kekuasaan paksa), yakni kekuasaan yang didasari karena kemampuan seorang pemimpin untuk memberi hukuman dan melakukan pengendalian. Yang dipimpin juga menyadari bahwa apabila dia tidak mematuhinya, akan ada efek negatif yang bisa timbul. Pemimpin yang bijak adalah yang bisa menggunakan kekuasaan ini dalam konotasi pendidikan dan arahan yang positif kepada anak buah. Bukan hanya karena rasa senang-tidak senang, ataupun faktor-faktor subyektif lainnya
3.  Reward Power (kekuasaan penghargaan), adalah kekuasaan untuk memberi keuntungan positif atau penghargaan kepada yang dipimpin. Tentu hal ini bisa terlaksana dalam konteks bahwa sang pemimpin mempunyai kemampuan dan sumberdaya untuk memberikan penghargaan kepada bawahan yang mengikuti arahan-arahannya. Penghargaan bisa berupa pemberian hak otonomi atas suatu wilayah yang berprestasi, promosi jabatan, uang, pekerjaan yang lebih menantang.
4.   Expert Power (kekuasaan kepakaran), yakni kekuasaan yang berdasarkan karena kepakaran dan kemampuan seseorang dalam suatu bidang tertentu, sehingga menyebabkan sang bawahan patuh karena percaya bahwa pemimpin mempunyai pengalaman, pengetahuan dan kemahiran konseptual dan teknikal. Kekuasaan ini akan terus berjalan dalam kerangka sang pengikut memerlukan kepakarannya, dan akan hilang apabila sudah tidak memerlukannya.Kekuasaan kepakaran bisa terus eksis apabila ditunjang oleh referent power atau legitimate power.
5.  Referent Power (kekuasaan rujukan) adalah kekuasaan yang timbul karena karisma, karakteristik individu, keteladanan atau kepribadian yang menarik. Logika sederhana dari jenis kekuasaan ini adalah, apabila saya mengagumi dan memuja anda, maka anda dapat berkuasa atas saya.
6.  Connection Power (kekuasaan koneksi) adalah kekuasaan yang timbul oleh adanya hubungan yang dijalin oleh pimpinan dengan orang penting dan berpengaruh,baik diluar maupun di dalam organisasi



Referensi : 
·      Tisnawati, Sule, & Erni. (2004). Pengantar Manajemen. Bandung: Kencana.
·  Usman, Husnaini. (2008). Manajemen Teori, Praktik, & Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
·   Ivancevich, J.M., Konopaske, R, & Matteson, M.T. (2006). Perilaku dan Manajemen Organisasi Edisi ke - 7 Jilid 1, Terj. Gina Gania. Jakarta: Erlangga.
· West, Richard. (2008). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
· Effendy, Onong. (1994). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
·   Wiryanto. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Wiasarana Indonesia.
·  Munandar, S.A. (2014). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Pres).
·    Budiardjo, Mirriam. (1978). Dasar – Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.
·     Sarwono, S.W. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka


Nama   : Zahara Safitri
NPM    : 19513648
Kelas    : 3PA05
Fakultas Psikologi