KONSEP
SEHAT MENTAL BERDASARKAN ALIRAN HUMANISTIK
I.
PENDAHULUAN
Konsep sehat merupakan suatu keadaan dimana
seseorang duikatakan normal dan sesuai dengan kaidah dan standart yang di
terima dalam suatu komunitas atau masyarakyat, dan mempunyai suatu keadaan dimanan
fisik mental dan sosialnya tidak tergangu dan dapat melalukan peranya sebagai
anggota dalm suatu komunitas atau masyarakyat
Humanistik mulai muncul sebagai sebuah gerakan
besar psikologi dalam tahun 1950-an. Aliran humanistik merupakan konstribusi dari
psikolog-psikolog terkenal seperti Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl
Rogers Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut
untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja
mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan
memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar
sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan
diri, bukan respon pasif buatan atau individu yang terimajinasikan oleh
pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan
keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu memiliki hati
nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi
kebutuhannya. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan
nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri dan mengatualisasikan diri.
II.
KASUS
III.
Fenomena
Cabe-Cabean yang melanda Gadis ABG di indonesia. Saya telah membaca berita di
sebuah media elektronik yaitu LIPUTAN6.com yang membahas berita tentang
fenomena tersebut. Ini sedikit kutipan dari beritanya.
“Fenomena cabe-cabean yang tengah melanda gadis belia di kota-kota besar
seperti Jakarta memang bikin prihatin. Tapi tak semua gadis ABG ketularan jadi cabe-cabean. Apa kata remaja tentang
teman-temannya yang jadi cabe-cabean.
Tidak ada yang tahu sebenarnya siapa yang mempelopori istilah ini, namun seperti dilansir Hai online, istilah cabe-cabean awalnya lebih banyak dikaitkan dengan perempuan muda dan motor balapan liar. Istilah ini biasa dipakai orang-orang yang ada di arena balapan liar untuk menyebut para gadis muda yang ada di situ.
Cabe-cabean melekat sekali dengan hal negatif, tidak sedikit orang yang mengatakan cabe-cabean merupakan perempuan yang gampangan. Di arena balap liar sendiri cabe-cabean dijadikan sebagai hadiah atau piala saat taruhan.
Saat ini cabe-cabean tidak hanya berada di arena balap liar, sepertinya sudah mulai merambah tempat-tempat nongkrong seperti mall dan klub-klub malam. Entah mengapa disebut cabe-cabean mungkin rasanya yang pedas atau karena penampilannya yang hot. “
IV.
TEORI KONSEP SEHAT BERDASARKAN ABRAHAM
MASLOW
Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai Bapak dari
psikologi humanistik. Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi
behavioristik dan psikoanalisis, dan memfokuskan penelitiannya pada manusia
dengan ciri-ciri eksistensinya. Psikologi humanistik mulai di Amerika Serikat
pada tahun 1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik
memandang behavorisme mendehumanisasimanusia. Psikologi Humanistik mengarahkan
perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan manusia.
Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif, yang dikendalikan
oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan
ketidaksadaran.
Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang
dituangkan dalam bukunya “Motivation and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan
bahwa pada manusia terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
1. Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan
oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan
kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan
datang pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.
2. Kebutuhan Keamanan
Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan
pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa
memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat
atau periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas).
Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.
3. Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan
Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan
fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan
dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan
kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih
sayang dan memberikan rasa memiliki.
4. Kebutuhan Esteem
Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan
untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan
untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki
kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat
dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan
berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa
rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika
semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk
aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai
orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk
dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair
harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda
kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya,
gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau
kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang.
Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk
aktualisasi diri.
Teori hierarkhi
kebutuhan sering digambarkan sebagai piramida, lebih besar
tingkat bawah mewakili kebutuhan yang lebih rendah, dan titik atas mewakili
kebutuhan aktualisasi diri. Maslow percaya bahwa satu-satunya alasan bahwa
orang tidak akan bergerak dengan baik di arah aktualisasi diri adalah karena
kendala ditempatkan di jalan mereka oleh masyarakat negara. Dia bahwa
pendidikan merupakan salah satu kendala. Dia merekomendasikan cara pendidikan
dapat beralih dari orang biasa-pengerdilan taktik untuk tumbuh pendekatan
orang. Maslow menyatakan bahwa pendidik harus menanggapi potensi individu telah
untuk tumbuh menjadi orang-aktualisasi diri / jenis-nya sendiri. Sepuluh poin
yang pendidik harus alamat yang terdaftar:
- Kita harus mengajar orang untuk menjadi otentik, untuk menyadari diri batin mereka dan mendengar perasaan mereka-suara batin.
- Kita harus mengajar orang untuk mengatasi pengkondisian budaya mereka dan menjadi warga negara dunia.
- Kita harus membantu orang menemukan panggilan mereka dalam hidup, panggilan mereka, nasib atau takdir. Hal ini terutama difokuskan pada menemukan karier yang tepat dan pasangan yang tepat.
- Kita harus mengajar orang bahwa hidup ini berharga, bahwa ada sukacita yang harus dialami dalam kehidupan, dan jika orang yang terbuka untuk melihat yang baik dan gembira dalam semua jenis situasi, itu membuat hidup layak.
- Kita harus menerima orang seperti dia atau dia dan membantu orang belajar sifat batin mereka. Dari pengetahuan yang sebenarnya bakat dan keterbatasan kita bisa tahu apa yang harus membangun di atas, apa potensi yang benar-benar ada.
- Kita harus melihat itu kebutuhan dasar orang dipenuhi. Ini mencakup keselamatan, belongingness, dan kebutuhan harga diri.
- Kita harus refreshen kesadaran, mengajar orang untuk menghargai keindahan dan hal-hal baik lainnya di alam dan dalam hidup.
- Kita harus mengajar orang bahwa kontrol yang baik, dan lengkap meninggalkan yang buruk. Dibutuhkan kontrol untuk meningkatkan kualitas hidup di semua daerah.
- Kita harus mengajarkan orang untuk mengatasi masalah sepele dan bergulat dengan masalah serius dalam kehidupan. Ini termasuk masalah ketidakadilan, rasa sakit, penderitaan, dan kematian.
- Kita harus mengajar orang untuk menjadi pemilih yang baik. Mereka harus diberi latihan dalam membuat pilihan yang baik
Menurut Maslow psikologi
harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah
kemanusian. Ada empat ciri psikologi yang berorientasi humanistik, yaitu:
a.
Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus
pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b. Memberi
tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas,
aktualisasi diri, sebagai lawan pandangan tentang manusia yang mekanistis
dan reduksionis.
c.
Menyadarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih
masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan
digunakan.
d.
Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai
yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada
perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu (Misiak dan Sexton,
1988). Selain Maslow sebagai tokoh dalam psikologi humanistik, juga Carl Rogers
(1902-1987) yang terkenal dengan client-centered therapy
V.
ANALISIS KASUS
Kalau menurut pendapat saya fenomena
tersebut dapat dikategorikan sebagai kasus ketidak sehatan mental, mengapa?
Karena menurut saya tidak sepantasnya anak-anak abg seperti mereka melakukan
sebuah hal yang harusnya tidak mereka lakukan di kisaran umur mereka.
Contohnya, seperti anak ABG sekarang
yang sudah mulai berdandan tebal dan berpakaian tidak sepantasnya dan nongkrong
yang tidak benar, di kategorikan tidak sehat karena itu semua bukan hal yang
harusnya dilakukan pada anak seumuran mereka. Dan seharusnya ada peranan orang
tua yang mengawasi perilaku anak-anaknya agar tidak melampaui tingkah laku yang
seharusnya belum mereka lakukan pada kisaran umur mereka.
VI.
REFERENSI
Disusun Oleh :
Zahara Safitri
19513648
2PA05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar