Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Internet
Sejak
pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat dunia dalam suatu demonstrasi di International Computer
Communication Conference (ICCC) pada bulan oktober 1972, internet
telah mengalami perkembangan pesat. Dari yang semula hanya beberapa node di lingkungan
ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network), internet diperkirakan
mempunyai lebih dari 100 juta pengguna pada Januari 1997. Pada akhir tahun 2000,
diperkirakan terdapat lebih dari 418 juta pengguna yang terus naik menjadi 945
juta pengguna di akhir tahun 2004 (Pendit, 2005: 104). Dan, berdasarkan sebuah
situs yang bernama Internet World Stats, diketahui bahwa jumlah pengguna
internet di dunia hingga bulan Maret 2008 mencapai angka 1.407.724.920. Hal ini
mengindikasikan bahwa kehadiran internet sebagai media informasi dan komunikasi
semakin diterima dan dibutuhkan oleh masyarakat dunia.
Kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Information Communication and
Technology (ICT) menjadi sangat pesat di dunia, sebagai akibat terjadinya
revolusi interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial. Menurut Soekanto (1974), terdapat dua syarat utama
dalam sebuah interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan komunikasi. Perkembangan
teknologi dewasa ini, telah menyebabkan seseorang melakukan kontak sosial tidak
hanya melalui bertemu face to face,
tetapi juga melalui hubungan jarak jauh yang dijembatani oleh media komunikasi
seperti internet. Menurut Roselin (2010),
perkembangan teknologi internet juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat
dunia global, namun mampu menciptakan suatu transformasi dalam ruang gerak
kehidupan baru bagi masyarakat, sehingga tanpa disadari manusia telah hidup
dalam dua kehidupan yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat
maya (cyber community). Melalui internet, memungkinkan seseorang
melakukan kontak atau hubungan secara tidak langsung dengan komunitas dunia
maya lainnya.
Mengakses
internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya
dengan menggunakan komputer/laptop saja tetapi kini dapat mengaksesnya melalui handphone
dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh sejumlah provider telepon
selular. Saat ini masyarakat tidak hanya menggunakan internet untuk berinteraksi
dengan orang lain, namun juga menggunakannya sebagai sebuah sarana sosialisasi,
membentuk hubungan yang lebih bertahan lama, bahkan malah dapat berkembang
secara nyata di dalam kehidupan sosial
Meningkatnya
pengguna situs jejaring sosial atau internet yang sebagian besar diantaranya adalah remaja,
merupakan fenomena yang berkembang saat ini. Akibatnya dampak positif maupun
negatif yang ditimbulkan media sosial ini juga berimbas bagi pengguna internet
itu sendiri. Yang paling nyata dan merusak adalah item-item asusila yang tak
bermoral yang dengan mudah dapat diakses di jaringan internet. Tidak seperti
orang dewasa yang pada umumnya sudah mampu mem-filter hal-hal baik
ataupun buruk dari internet, remaja sebagai salah satu pengguna internet justru
sebaliknya.
Selain, belum mampu memilih aktivitas internet yang bermanfaat, mereka juga cenderung
mudah terpengaruh oleh lingkungan sosial mereka tanpa mempertimbangkan terlebih
dulu efek positif atau negatif yang akan diterima saat melakukan aktivitas internet
tertentu. Internet dapat menjadi sumber inspirasi yang sifatnya positif,
meskipun bisa disalahgunakan. Upaya pemanfaatan internet bagi masyarakat bukan
tanpa risiko karena internet itu sendiri ibarat pisau bermata dua. Keberadaan
sisi positif pemanfaatan internet juga tidak lepas dari adanya sisi negatif
internet itu sendiri. Pada satu sisi, internet dapat memberikan nilai tambah
dan manfaat besar bagi penggunanya akan tetapi pada sisi lain bisa menjadi bumerang
oleh karena adanya dampak negative dari internet itu sendiri..
Salah
satu dampak negatifnya adalah penggunaan internet yang berlebihan membuat
individu menjadi ketergantungan internet. Dampak negative tersebut di antaranya
: pornografi, predators online, cyberbullying, human trafficking, penyebaran virus
secara tak terkendali, spyware & SPAM, hadirnya situs yang bersifat
provokasi, adu domba, fitnah (black campaign) dan lainnya.
Dalam
hal pornografi dengan kemampuan
penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Untuk
mengantisipasi hal ini, para produsen melengkapi program mereka dengan
kemampuan untuk memilih jenis home page yang dapat di-akses. Di internet
terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan
dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
Dalam
hal Viloence and Gore, kekejaman
dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia
internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara
agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang
bersifat tabu.
Dalam
hal penipuan,hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun
tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan
hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia
informasi tersebut.
Dalam
hal Carding, karena sifatnya yang langsung, cara belanja dengan
menggunakan kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para
penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini.
Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi
(yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan.
Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan
kejahatan mereka.
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan
jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk
memenuhi keinginannya.
Dampak
negative lainnya dari internet adalah penculikan lewat media sosial (cyber crime) seperti FB , pada tahun
2010 terjadi 7 kali kasus penculikan dengan modus yang sama yakni dengan
perkenalan lewat media sosial dan korban diajak bertemu. Selain itu ada juga
dampak negative internet seperti pelecehan / perkataan yang menghina seseorang
lewat twitter, FB, dan lainnya sebagainya. Tetapi dari pada itu ada dampak
positif dari internet tersebut, Quarterman dan Mitchell (dalam Herring, Susan
C. :1996) membagi dampak positif internet dalam empat kategori, yaitu:
1. Internet
sebagai media komunikasi, merupakan manfaat internet yang paling banyak digunakan
dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya
dari seluruh dunia.
2. Media
pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, FTP dan WWW (World
Wide Web – jaringan situs-situs
web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi
dengan cepat dan murah.
3. Media
untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan
WWW sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4. Manfaat
komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan para
pengguna internet dari
seluruh dunia. Dalam komunitas ini pengguna internet dapat
berkomunikasi, mencari
informasi, berbelanja, melakukan transaksi bisnis, dan
sebagainya. Karena
sifat internet yang mirip dengan dunia kita sehari-hari, maka internet sering
disebut sebagai cyberspace atau virtual world (dunia maya).
Internet merupakan dunia maya yang penuh dengan informasi.
Dampak positif internet baik informasi yang memang dibutuhkan untuk pekerjaan,
atau sekedar untuk mencari hiburan, dan bisa berupa artikel atau video,
selain itu dari internet kita bisa menambah wawasan mulai dari politik, kesehatan, film, musik, hingga
informasi regional .Selain sebagai sumber informasi, internet juga dapat
digunakan untuk bersosialisasi. Situs jejaring sosial kini sudah menjamur,
berbagai macam situs dengan kelebihannya masing-masing dapat anda gunakan
secara bebas.
Penanggulangan
dampak negative internet di kalangan masyarakat dapat dilakukan
dengan
pemberlakuan kebijakan yang ketat dalam penggunaan internet. Di samping itu
pengelola
harus terus memperbaharui pengetahuan mereka tentang perkembangan
teknologi
informasi khususnya perkembangan internet. Pembekalan pengetahuan mengenai dampak
positif dan negatif internet perlu diberikan kepada masyarakat diiringi dengan pembekalan nilai-nilai
relijius dan norma serta etika.
Dalam
konteks pencegahan dampak negatif internet melalui program internet sehat di
masyarakat luas, pemerintah juga dapat melakukan berbagai macam pendekatan
baik
teknis maupun nonteknis. Pemerintah dapat menyosialisasikan berbagai program content
filtering seperti; DNS Nawala, dan Net Support. Disamping itu agar
sosialisasi
program
internet sehat dapat dilakukan dengan efektif dan tepat sasaran.
Referensi
:
Setiawan,
Ahmad Budi. (2011). Penanggulangan Dampak Negatif Akses Internet di Pondok
Pesantren Melalui Program Internet Sehat. Jurnal
Penelitian Komunikasi,
Vol. 14 No. 2, November
2011: 99-114
Ekasari,
Putri, Hadi Dharmawan Arya. (2012). Dampak Sosial Ekonomi Masuknya Pengaruh
Internet Dalam Kehidupan Remaja di Pedesaan. Jurnal Sosiologi Pedesaan |
April 2012, hlm. 57 -71
Ade
Putri, Novrita. (2013). Subjective Well Being Mahasiswa Yang Menggunakan
Internet Secara Berlebihan. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.2 No.1
Pratiwi,P.C. Andayani,T.R&Karyanta,N.A.
(2012). Perilaku Adiksi Game
Online Ditinjau Dari Efikasi Diri Akademik dan Keterampilan Social Pada
Remaja di Surakarta. Jurnal Mahasiswa
Surakarta: Universitas sebelas maret.
Juditha,
Christiany. (2011). Hubungan Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap
Perilaku Remaja di Kota Makasar. Jurnal Penelitian IPTEKKOM Volume 13, No. 1,
Juni 2011
Rinjani,
H & Firmanto, A. (2013). Kebutuhan Afiliasi denagn mengakses Facebook
pada remaja. Jurnal Psikologi Volume 01, No.01 75-84. Malang : Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar